Selasa, 14 Agustus 2012

Dongeng Asal Mula Danau Lipan


Legenda Asal Mula Danau Lipan

Di kecamatan Muara Kaman kurang lebih 120 km di hulu Tenggarong ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur ada sebuah daerah yang terkenal dengan nama Danau Lipan. Meskipun bernama Danau, daerah tersebut bukanlah danau seperti Danau Jempang dan Semayang. Daerah itu merupakan padang luas yang ditumbuhi semak dan perdu.
Dahulu kala kota Muara Kaman dan sekitarnya merupakan lautan. Tepi lautnya ketika itu ialah di Berubus, kampung Muara Kaman Ulu yang lebih dikenal dengan nama Benua Lawas. Pada masa itu ada sebuah kerajaan yang bandarnya sangat ramai dikunjungi karena terletak di tepi laut.
Terkenallah pada masa itu di kerajaan tersebut seorang putri yang cantik jelita. Sang putri bernama Putri Aji Bedarah Putih. Ia diberi nama demikian tak lain karena bila sang putri ini makan sirih dan menelan air sepahnya maka tampaklah air sirih yang merah itu mengalir melalui kerongkongannya.
Kejelitaan dan keanehan Putri Aji Bedarah Putih ini terdengar pula oleh seorang Raja Cina yang segera berangkat dengan Jung besar beserta bala tentaranya dan berlabuh di laut depan istana Aji Bedarah Putih. Raja Cina pun segera naik ke darat untuk melamar Putri jelita.
Sebelum Raja Cina menyampaikan pinangannya, oleh Sang Putri terlebih dahulu raja itu dijamu dengan santapan bersama. Tapi malang bagi Raja Cina, ia tidak mengetahui bahwa ia tengah diuji oleh Putri yang tidak saja cantik jelita tetapi juga pandai dan bijaksana. Tengah makan dalam jamuan itu, puteri merasa jijik melihat kejorokan bersantap dari si tamu. Raja Cina itu ternyata makan dengan cara menyesap, tidak mempergunakan tangan melainkan langsung dengan mulut seperti anjing.
Betapa jijiknya Putri Aji Bedarah Putih dan ia pun merasa tersinggung, seolah-olah Raja Cina itu tidak menghormati dirinya disamping jelas tidak dapat menyesuaikan diri. Ketika selesai santap dan lamaran Raja Cina diajukan, serta merta Sang Putri menolak dengan penuh murka sambil berkata, “Betapa hinanya seorang putri berjodoh dengan manusia yang cara makannya saja menyesap seperti anjing.”
Penghinaan yang luar biasa itu tentu saja membangkitkan kemarahan luar biasa pula pada Raja Cina itu. Sudah lamarannya ditolak mentah-mentah, hinaan pula yang diterima. Karena sangat malu dan murkanya, tak ada jalan lain selain ditebus dengan segala kekerasaan untuk menundukkan Putri Aji Bedarah Putih. Ia pun segera menuju ke jungnya untuk kembali dengan segenap bala tentara yang kuat guna menghancurkan kerajaan dan menawan Putri.
Perang dahsyat pun terjadilah antara bala tentara Cina yang datang bagai gelombang pasang dari laut melawan bala tentara Aji Bedarah Putih. Ternyata tentara Aji Bedarah Putih tidak dapat menangkis serbuan bala tentara Cina yang mengamuk dengan garangnya. Putri yang menyaksikan jalannya pertempuran yang tak seimbang itu merasa sedih bercampur geram. Ia telah membayangkan bahwa peperangan itu akan dimenangkan oleh tentara Cina. Karena itu timbullah kemurkaannya.
Putri pun segera makan sirih seraya berucap, “Kalau benar aku ini titisan raja sakti, maka jadilah sepah-sepahku ini lipan-lipan yang dapat memusnahkan Raja Cina beserta seluruh bala tentaranya.” Selesai berkata demikian, disemburkannyalah sepah dari mulutnya ke arah peperangan yang tengah berkecamuk itu. Dengan sekejap mata sepah sirih putri tadi berubah menjadi beribu-ribu ekor lipan yang besar-besar, lalu dengan bengisnya menyerang bala tentara Cina yang sedang mengamuk.
Bala tentara Cina yang berperang dengan gagah perkasa itu satu demi satu dibinasakan. Tentara yang mengetahui serangan lipan yang tak terlawan itu, segera lari lintang-pukang ke jungnya. Demikian pula sang Raja. Mereka bermaksud akan segera meninggalkan Muara Kaman dengan lipannya yang dahsyat itu, tetapi ternyata mereka tidak diberi kesempatan oleh lipan-lipan itu untuk meninggalkan Muara Kaman hidup-hidup. Karena lipan-lipan itu telah diucap untuk membinasakan Raja dan bala tentara Cina, maka dengan bergelombang mereka menyerbu terus sampai ke Jung Cina. Raja dan segenap bala tentara Cina tak dapat berkisar ke mana pun lagi dan akhirnya mereka musnah semuanya. Jung mereka ditenggelamkan juga.
Sementara itu Aji Bedarah Putih segera hilang dengan gaib, entah kemana dan bersamaan dengan gaibnya putri, maka gaib pulalah Sumur Air Berani, sebagai kekuatan tenaga sakti kerajaan itu. Tempat Jung Raja Cina yang tenggelam dan lautnya yang kemudian mendangkal menjadi suatu daratan dengan padang luas itulah yang kemudian disebut hingga sekarang dengan nama Danau Lipan.












Origin Legend of the Lake Centipede


In Muara Kaman district approximately 120 km in the upstream Tenggarong capital of Kutai in East Kalimantan, there is an area known as the Lake Centipede. Although named the Lake, the area is not a lake like Lake Jempang and Semayang. The area was a vast meadow overgrown with bushes and shrubs.

Muara Kaman yore city and its surroundings is the ocean. Edge of the sea when it is in Berubus, Muara Kaman Ulu village, better known by the name of the Continent Lawas. At that time there was a kingdom which bookie is very crowded because it is located on the waterfront.

Terkenallah at that time the kingdom was a beautiful princess. The princess named Princess Aji Bedarah White. He was named so not because when the princess was chewing betel nut and swallowing water sepahnya behold the red betel water was flowing through the throat.
Loveliness and oddities White Princess Aji Bedarah this sounds too by a Chinese king who immediately set out with large Jung and his armies and anchored on the sea front of the palace Aji Bedarah White. China King immediately went ashore to apply for a beautiful princess.

Before the King of China delivered courtship, by the princess's first king was treated to a meal together. But unfortunately for the King of China, he did not know that he is being tested by a lady who not only beautiful but also intelligent and wise. Ate in the middle of the meal, the daughter was disgusted to see the squalor of the dining room. China King turned out to eat by sipping, not directly but rather use the hand with his mouth like a dog.
What a disgust Princess Aji Bedarah White and he was offended, as if China does not honor the King himself besides obviously can not adjust. When the meal is finished and the King of China's application is filed, immediately rejected the princess with great wrath, saying, "How the baseness of a princess who is destined to be the human way of eating just a sip like a dog."

Extraordinary humiliation, of course, also generate tremendous anger at the King of China. Her application was rejected, insults also accepted. Since it is very shy and His wrath, there is no other way but redeemed by any violence to subdue Aji Bedarah White Princess. He was immediately headed to the jungnya to return with all the powerful army to destroy the kingdom and charming lady.

The war was devastating to pass between the armies of China who came like a tidal wave of the sea against the White armies Bedarah Aji. Apparently soldiers Bedarah Aji White can not fend off a Chinese invasion of armies raged with garangnya. Princess is watching the unequal battle that it was sad mix growled. He had imagined that the battle would be won by the Chinese army. Hence arises his outrage.

Princess chewing betel nut soon as he says, "If I am a king of this incarnation of the sacred, then so be it junk-sepahku centipedes, millipedes that can destroy the Chinese king and all his army." After saying this, disemburkannyalah junk from his mouth toward the center of battle was raging. With a blink of an eye junk betel daughter had been turned into thousands of centipedes tail big ones, then the Chinese army attacked bengisnya raging.

Chinese armies who fought with valor destroyed one by one. Soldiers who know centipedes attack which was unchallenged, soon ran into jungnya latitude-lemur. Similarly, the King. They intend to immediately leave the Muara Kaman with lipannya that terrible, but apparently they were not given the opportunity by centipedes, millipedes were to leave the Muara Kaman alive. Because centipedes, millipedes had been spoken to destroy the King and the army of China, then with their wavy Jung stormed all the way to China. The king and all the Chinese armies never can range anywhere again and finally they destroyed them all. Jung also they were drowned.

Meanwhile, the White Bedarah Aji soon disappear with the supernatural, some where and with his magical princess, then also the magical Water Wells Brave, as the magic kingdom's labor force. China King Jung places that sank and the sea is shallow then becomes a vast land with fields that are then called up to now as the Lake Centipede.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar