BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Tata surya
kita sendiri dan matahari sebagai pusatnya dan dikelilingi sembilan planet dan
benda-benda angkasa lainnya. Kesembilan planet tersebut adalah merkurius,
venus, mars, yupiter, saturnus, uranus, neptunus, dan pluto.
Jagat raya
merupakan ruang yang luas dan segala zat serta energi yang ada didalamnya.
Sejarah jagat raya dimulai pertama kali ketika manusia mengenal ilmu
perbintangan. Sejak zaman dahulu manusia berusaha ingin tahu tentang jagat raya
baik mengenai ukuran, bentuk, isi, sifat, maupun jarak benda-benda langit yang
satu dengan yang lainnya. Dari inilah muncul ilmu astronomi yaitu ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang benda-benda angkasa.
Matahari kita merupakan dapur raksasa
tempat proses ledakan nuklir yang sangat dahsyat pada pusat matahari terjadi
ledakan inti Hidrogen menjadi helium, dari proses itu lahirlah panas yang
tinggi dipusat matahari Suhu matahari sekitar 3 juta derajat celcius. Panas itu
merambat dari bagian dalam kebagian luar bola matahari, dipermukaanya tercatat
suhu sekitar 6.000 derajat celcius, panas inilah yang dipancarkan keruang
angkasa sehingga akhirnya mencapai permukaan bumi setelah menempuh jarak 149,6
juta km
BAB II
PEMBAHASAN
Tata Surya
Tata Surya
adalah kumpulan
benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah
diidentifikasi[b], dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian
terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang
terluar.
Berdasarkan jaraknya dari Matahari, kedelapan planet Tata
Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit
planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima
planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid;
dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet
kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet
kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami. Masing-masing
planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri
dari debu dan partikel lain.
A. Struktur
Komponen utama sistem
Tata Surya adalah matahari, sebuah bintang deret utama kelas G2 yang mengandung
99,86 persen massa dari sistem dan mendominasi seluruh dengan gaya
gravitasinya.[5] Yupiter dan Saturnus, dua komponen terbesar yang
mengedari Matahari, mencakup kira-kira 90 persen massa selebihnya.[c]
Hampir semua objek-objek besar yang mengorbit
Matahari terletak pada bidang edaran bumi, yang umumnya dinamai ekliptika. Semua planet
terletak sangat dekat pada ekliptika, sementara komet dan objek-objek sabuk
Kuiper biasanya memiliki beda sudut yang sangat besar dibandingkan ekliptika.
Planet-planet dan objek-objek Tata Surya juga mengorbit
mengelilingi Matahari berlawanan dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas
kutub utara Matahari, terkecuali Komet Halley.
Hukum Gerakan Planet Kepler menjabarkan bahwa
orbit dari objek-objek Tata Surya sekeliling Matahari bergerak mengikuti bentuk
elips dengan Matahari sebagai salah satu titik fokusnya. Objek yang berjarak
lebih dekat dari Matahari (sumbu semi-mayor-nya lebih kecil) memiliki
tahun waktu yang lebih pendek. Pada orbit elips, jarak antara objek dengan
Matahari bervariasi sepanjang tahun. Jarak terdekat antara objek dengan
Matahari dinamai perihelion,
sedangkan jarak terjauh dari Matahari dinamai aphelion. Semua objek Tata Surya bergerak tercepat
di titik perihelion dan terlambat di titik aphelion. Orbit planet-planet bisa
dibilang hampir berbentuk lingkaran, sedangkan komet, asteroid dan objek sabuk
Kuiper kebanyakan orbitnya berbentuk elips.
B. Zona planet
Di zona planet dalam, Matahari adalah pusat Tata Surya dan
letaknya paling dekat dengan planet Merkurius (jarak dari Matahari
57,9 × 106 km, atau 0,39 SA), Venus
(108,2 × 106 km, 0,72 SA), Bumi
(149,6 × 106 km, 1 SA) dan Mars
(227,9 × 106 km, 1,52 SA). Ukuran diameternya
antara 4.878 km dan 12.756 km, dengan massa jenis antara
3,95 g/cm3 dan 5,52 g/cm3.
Antara Mars dan Yupiter terdapat daerah yang disebut sabuk asteroid, kumpulan batuan metal dan mineral.
Kebanyakan asteroid-asteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer (lihat: Daftar
asteroid), dan beberapa memiliki diameter 100 km atau lebih. Ceres,
bagian dari kumpulan asteroid ini, berukuran sekitar 960 km dan
dikategorikan sebagai planet kerdil.
Orbit asteroid-asteroid ini sangat eliptis, bahkan beberapa menyimpangi Merkurius (Icarus) dan Uranus
(Chiron).
Pada zona planet luar, terdapat planet gas
raksasa Yupiter (778,3 × 106 km,
5,2 SA), Uranus (2,875 × 109 km,
19,2 SA) dan Neptunus
(4,504 × 109 km, 30,1 SA) dengan massa jenis
antara 0,7 g/cm3 dan 1,66 g/cm3.
C. Matahari
Matahari adalah bintang induk Tata Surya
dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi.
Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa
mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan
sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa
dalam bentuk radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik.
D. Planet-planet bagian dalam
Empat planet
bagian dalam atau planet kebumian (terrestrial planet) memiliki komposisi
batuan yang padat, hampir tidak mempunyai atau tidak mempunyai satelit dan
tidak mempunyai sistem cincin. Komposisi Planet-planet ini terutama adalah
mineral bertitik leleh tinggi, seperti silikat yang membentuk kerak dan
selubung, dan logam seperti besi dan nikel yang membentuk intinya. Tiga dari
empat planet ini (Venus, Bumi
dan Mars) memiliki atmosfer, semuanya memiliki kawah meteor
dan sifat-sifat permukaan tektonis seperti gunung berapi dan lembah pecahan.
Planet yang letaknya di antara Matahari dan bumi (Merkurius dan Venus)
disebut juga planet inferior.
1. Merkurius
Merkurius (0,4 SA dari Matahari) adalah
planet terdekat dari Matahari serta juga terkecil (0,055 massa bumi). Merkurius
tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah meteorid
yang diketahui adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi
karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya.[26] Atmosfer Merkurius
yang hampir bisa diabaikan terdiri dari atom-atom yang terlepas dari
permukaannya karena semburan angin surya.[27] Besarnya inti besi dan
tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa dapat diterangkan. Menurut dugaan
hipotesa lapisan luar planet ini terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa, dan
perkembangan ("akresi") penuhnya terhambat oleh energi awal Matahari.
2. Venus
Venus
(0,7 SA dari Matahari) berukuran mirip bumi (0,815 massa bumi). Dan seperti bumi,
planet ini memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi,
atmosfernya juga tebal dan memiliki aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini
lebih kering dari bumi dan atmosfernya sembilan kali lebih padat dari bumi.
Venus tidak memiliki satelit. Venus adalah planet terpanas dengan suhu
permukaan mencapai 400 °C, kemungkinan besar disebabkan jumlah gas rumah
kaca yang terkandung di dalam atmosfer.[30] Sejauh ini aktivitas
geologis Venus belum dideteksi, tetapi karena planet ini tidak memiliki medan
magnet yang bisa mencegah habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer Venus
berasal dari gunung berapi.[31]
3. Bumi
Bumi
(1 SA dari Matahari) adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat,
satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet
yang diketahui memiliki mahluk hidup. Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di
antara planet-planet kebumian dan juga merupakan satu-satunya planet yang
diamati memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan
planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang
menghasilkan 21% oksigen Bumi memiliki satu satelit, bulan,
satu-satunya satelit besar dari planet kebumian di dalam Tata
Surya.
4. Mars
Mars
(1,5 SA dari Matahari) berukuran lebih kecil dari bumi dan Venus (0,107 massa
bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon dioksida. Permukaan Mars yang
dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah retakan
seperti Valles
marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi
sampai baru belakangan ini. Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya
yang kaya besi.[33] Mars mempunyai dua
satelit alami kecil (Deimos dan Phobos)
yang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars.[34]
5. Sabuk asteroid
Sabuk asteroid utama terletak di antara orbit Mars
dan Yupiter, berjarak antara 2,3 dan 3,3 SA dari matahari, diduga merupakan sisa dari bahan formasi
Tata Surya yang gagal menggumpal karena pengaruh gravitasi Yupiter.
6. Ceres
Ceres (2,77 SA) adalah benda terbesar di sabuk asteroid dan diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Diameternya adalah sedikit kurang dari 1000 km, cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri untuk menggumpal membentuk bundaran. Ceres dianggap sebagai planet ketika ditemukan pada abad ke 19, tetapi di-reklasifikasi menjadi asteroid pada tahun 1850an setelah observasi lebih lanjut menemukan beberapa asteroid lagi.[41] Ceres direklasifikasi lanjut pada tahun 2006 sebagai planet kerdil.E. Tata Surya bagian luar
Pada bagian luar dari Tata Surya
terdapat gas-gas raksasa dengan satelit-satelitnya yang berukuran planet.
Banyak komet berperioda pendek termasuk beberapa Centaur, juga berorbit di
daerah ini. Badan-badan padat di daerah ini mengandung jumlah volatil
(contoh: air, amonia, metan, yang sering disebut "es" dalam
peristilahan ilmu keplanetan) yang lebih tinggi dibandingkan planet batuan di
bagian dalam Tata Surya.
Keempat planet luar, yang disebut juga planet
raksasa gas (gas giant), atau planet jovian, secara keseluruhan mencakup 99
persen massa yang mengorbit Matahari. Yupiter dan Saturnus sebagian besar
mengandung hidrogen dan helium;
Uranus dan Neptunus memiliki proporsi es yang lebih besar. Para astronom
mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan sendiri sebagai raksasa es.[43] Keempat raksasa gas ini semuanya
memiliki cincin, meski hanya sistem cincin Saturnus yang dapat dilihat dengan
mudah dari bumi.
1. Yupiter
Yupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa
bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan seluruh planet lainnya. Kandungan
utamanya adalah hidrogen dan helium.
Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen
pada atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa.
Sejauh yang diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar, Ganymede, Callisto, Io,
dan Europa
menampakan kemiripan dengan planet kebumian, seperti gunung berapi dan inti
yang panas.[44] Ganymede, yang
merupakan satelit terbesar di Tata Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius.
2. Saturnus
Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan
sistem cincinnya, memiliki beberapa kesamaan dengan Yupiter, sebagai contoh
komposisi atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter,
planet ini hanya seberat kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi,
membuat planet ini sebuah planet yang paling tidak padat di Tata Surya.
Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh ini (dan 3 yang belum
dipastikan) dua di antaranya Titan dan Enceladus, menunjukan activitas geologis,
meski hampir terdiri hanya dari es saja.[45] Titan berukuran lebih
besar dari Merkurius
dan merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang
cukup berarti.
3. Uranus
Uranus
(19,6 SA) yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet yang paling ringan di
antara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus
mengedari Matahari dengan bujkuran poros 90 derajad pada ekliptika. Planet ini memiliki inti yang
sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan
energi panas.[46] Uranus memiliki 27
satelit yang diketahui, yang terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel
dan Miranda.
4. Neptunus
Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih
kecil dari Uranus, memiliki 17 kali massa bumi, sehingga membuatnya lebih
padat. Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Yupiter
atau Saturnus.[47] Neptunus memiliki 13
satelit yang diketahui. Yang terbesar, Triton,
geologinya aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair.[48] Triton adalah
satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade).
Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya, yang disebut
Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus.
5. Komet
Komet
adalah badan Tata Surya kecil, biasanya hanya berukuran beberapa kilometer, dan
terbuat dari es
volatil. Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit
tinggi, secara umum perihelion-nya
terletak di planet-planet bagian dalam dan letak aphelion-nya lebih jauh dari Pluto.
6. Pluto dan Charon
Tidak jelas apakah Charon, satelit Pluto yang terbesar, akan terus diklasifikasikan sebagai satelit atau menjadi sebuah planet kerdil juga. Pluto dan Charon, keduanya mengedari titik barycenter gravitasi di atas permukaannya, yang membuat Pluto-Charon sebuah sistem ganda
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dengan
mengetahui adanya tata surya dalam jagad raya kita akan mengenal susunan tata
surya yang terdiri atas : matahari, planet-planet, satelit-satelit, komet dan
meteor dari jutaan bintang yang bergabung dalam kelompok bintang dikenal dengan
nama galaksi, kita semua bertempat tinggal di permukaan bumi yang kita rasakan
sangat luas.
Belum
merupakan salah satu anggota tata surya (sistim matahari) di dalam jagad raya
terdapat ribuan galaksi yang tersebar. Kiranya Tuhan jualah yang maha
mengetahui, tetapi betapa luas jagad raya ini.
B.
SARAN
Agar kita
lebih memahami lagi tentang pelajaran tata surya dan jagad raya ini, betapa
luasnya alam semesta yang diciptakan oleh Allah SWT, baik yang ada di dalamnya
maupun di luar angkasa.
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb
Pertama-tama
ucapan syukur pada Alloh SWT yang telah memberi rahmat kepada kita berupa
kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa halangan apa pun.
Kedua
kalinya kami mengharap makalah ini dapat memberikan sedikit pengetahuan bagi
pembaca. Dan ucapan terima kasih kepada pembimbing kami karena telah
mengarahkan kami pada hal-hal yang positif
Demikian
kata-kata dari kami dan apabila ada kata yang tidak berkenan di hati anda kami
mohon maaf, dan kami harapkan kritik dan saran dari pembaca itupun demi
kesempurnaan dan kemajuan makalah kami.
Wassalamualaikum wr. Wb
Sumedang,
pebruari 2012
Penulis
bole ngopas dikit ya...
BalasHapus